Keinginan Jiang Xue Ning yang tak henti-hentinya untuk menjadi permaisuri akhirnya merenggangkan ikatannya dengan teman masa kecilnya Yan Lin dan menyebabkan penangkapan Pejabat bangsawan Zhang Zhe. Rasa bersalah dan penyesalan mulai meresap ketika pemerintahan singkatnya sebagai permaisuri berakhir. Dengan bantuan Yan Lin sebagai jenderal, pemberontak merebut ibu kota dan dengan kejam memusnahkan seluruh keluarga kerajaan. Dalam tindakan putus asa terakhirnya, Jiang Xue Ning memohon untuk menukar nyawanya demi kebebasan Zhang Zhe, pria yang selalu menunjukkan kebaikannya.
Saat takdir berubah tak terduga, Jiang Xue Ning terbangun dalam tubuh dirinya yang berusia 18 tahun, yang belum memasuki istana. Jika diberi kesempatan lain dalam hidup, dia bersumpah untuk hidup berbeda di luar tembok istana. Namun takdir tidak membiarkan dia lolos. Dia terjerat dalam intrik istana sekali lagi sebagai teman belajar Putri Le Yang dan murid Xie Wei, guru kekaisaran yang dihormati dan penasihat kaisar, yang juga merupakan dalang di balik pemberontakan keji yang menyebabkan kematiannya.