Review Film Mantis (2025): Aksi Memukau di Tengah Konflik Pribadi

Review Film Mantis (2025)
Im Si-wan in Mantis (2025)

Dalam dunia rahasia para pembunuh bayaran, kekacauan muncul ketika Han-ul dan Jae-yi membawa konflik pribadi ke dalam organisasi. Aturan lama tak lagi relevan, dan pertanyaan pun muncul: siapa yang akan mengambil alih kepemimpinan?

Film Korea ini berdurasi 113 menit dan berada dalam semesta yang sama dengan Kill Boksoon (2023). Disutradarai oleh Lee Tae-sung dan dibintangi oleh Im Si-wan, Park Gyu-young, Jo Woo-jin, serta Choi Hyun-wook, Mantis menyuguhkan kisah dua pembunuh muda yang berusaha keluar dari bayang-bayang senior mereka dan membangun reputasi sendiri. Persaingan yang mereka alami bukan hanya soal keahlian, tapi juga soal ego dan kecemburuan.

Chemistry antara Im Si-wan dan Park Gyu-young begitu kuat hingga penonton bisa saja berharap ada romansa di tengah pertarungan berdarah. Ekspresi mereka menyampaikan emosi yang kompleks, membuat hubungan karakter terasa hidup dan menggugah.

Adegan aksi menjadi daya tarik utama film ini. Koreografi pertarungan, baik dengan senjata maupun tangan kosong, ditampilkan dengan presisi dan intensitas yang membuat penonton terpaku. Setiap gerakan terasa realistis dan memikat, memperkuat ketegangan yang dibangun sepanjang film.

Namun, di balik kekuatan visual dan performa akting, alur cerita Mantis terasa familiar. Premis dasarnya sudah sering digunakan dalam genre serupa, dan meskipun konflik antara Han-ul dan Jae-yi menarik, secara keseluruhan film ini tidak menawarkan sesuatu yang benar-benar baru. Narasi kadang terasa belum selesai, dan alur waktu yang digunakan membuat penonton harus ekstra fokus untuk mengikuti perkembangan cerita. Beberapa pertanyaan penting pun dibiarkan menggantung tanpa jawaban.

Dari segi dinamika karakter, hubungan Han-ul dan Jae-yi lebih banyak digambarkan sebagai persaingan daripada ikatan emosional. Beberapa momen humor berhasil mencairkan ketegangan, namun interaksi mereka terasa kurang mendalam. Penonton mungkin berharap ada lebih banyak momen ringan untuk memperkuat hubungan mereka di luar kompetisi.

Konflik utama antara Han-ul, Jae-yi, dan Dok-go dipicu oleh manipulasi dari Benjamin Jo, pemimpin JB Entertainment. Jae-yi akhirnya membunuh Dok-go dalam duel brutal, sementara Han-ul selamat berkat masa lalu mereka sebagai sahabat. Di akhir cerita, Jae-yi mengambil alih MK Entertainment dan diam-diam menyewa Han-ul untuk membunuh Benjamin sebagai bentuk balas dendam.

Secara keseluruhan, Mantis adalah tontonan yang seru dan menghibur, cocok bagi penonton yang mencari aksi ringan tanpa terlalu banyak lapisan cerita. Meski memiliki kekurangan dalam narasi, film ini tetap layak ditonton berkat performa para aktor dan adegan pertarungan yang memukau. Bagi penggemar Kill Boksoon, cameo yang muncul akan menjadi bonus menyenangkan.


About the Author: masasha

Penyuka drama Korea, film, dan serial lainnya. Mengelola web ini sejak 2012 sampai saat ini.
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments