KDrama
Sinopsis Drama Korea Psychopath Diary Episode 5
Kita teruskan dengan sinopsis Drama Korea Psychopath Diary Episode 5. Dong-sik menarik diary dari tangan In-woo lalu pergi. In-woo mulai emosi berat dia mulai mengejar Dong-sik dengan membawa benda tajam namun Dong-sik telah naik lift. In-woo bergegas pergi lewat tangga dan berpapasan dengan Bo-kyung yang naik tangga mencari keberadaan Dong-sik. In-woo tiba di lantai berikutnya namun dia tidak mendapati Dong-sik. Sementara Bo-kyung tidak dapat menemui Dong-sik. Dong-sik rupanya sedang berada di kamar mandi.
Bo-kyung bergegas pergi ke kantor polisi meminta kepada Taek-soo untuk bertukar shift sebab dia ingin menyelidiki pembunuhan berantai. Namun Taek-soo menolak dan segera Bo-kyung menarik Taek-soo keluar untuk bicara. Bo-kyung mengatakan kepada Taek-soo bahwa Dong-sik adalah pembunuh berantai namun Taek-soo tidak percaya. Bo-kyung meyakinkannya menjelaskan bahwa dia telah mengikuti Dong-sik.
Taek-soo pun akhirnya bertukar shift dengannya meskipun dia masih ragu jika Dong-sik pembunuh berantai. Pagi harinya, In-woo meminta kepada Yu-jin untuk selalu mengikuti gerak gerik dari Dong-sik. Sementara Dong-sik
bercengkrama dengan rekan kerjanya terkait dengan Dong-sik yang dapat pergi bersama In-woo di tempat restoran kalangan atas. Mereka kemudian pulang cepat. Sementara Chan-seok yang mengurus pekerjaan mereka. Saat mereka berjalan di lorong, Dong-sik berpaspasan dengan In-woo dimana mereka berterima kasih telah membuat mereka pulang cepat.
In-woo kemudian menghubungi anteknya untuk mengikuti Dong-sik ketika Dong-sik keluar dari kantor. Sementara Bo-kyung dengan menggunakan masker bersiap untuk mengikuti Dong-sik. Di tempat lain, adik Dong-sik yaitu Dong-chan dipukuli oleh dua orang siswa seketika gangster Chil-sung datang untuk menghentikan mereka namun Chil-sung justru menerima pukulan dari salah satu siswa yang membuatnya jatuh ke tanah. Setelah dua siswa tersebut pergi, Chil-sung berbicara dengan Dong-chan di depan supermarket memegang es krim di mana Chil-sung mengatakan Dong-chan untuk bersikap berani menghadapi mereka.
Tidak lama Dong-sik menghampiri mereka dan melihat luka Dong-chan. Chil-sung merasa takut melihat Dong-sik. Dong-chan segera pergi meninggalkan Dong-sik sementara Dong-sik berhadapan dengan Chil-sung. Dimana Chil-sung mengantarkan Dong-sik ke warnet untuk menemui orang-orang yang telah memukuli adiknya. Namun ternyata di warnet tersebut dipenuhi oleh para siswa yang bersiap menghadapi Dong-sik.
Di luar warnet, Dong-sik bersiap untuk menghadapi sekelompok siswa. Dimana Bo-kyung dan Taek-soo melihat dari kejauhan untuk dapat membuktikan Dong-sik benar-benar menakutkan begitu pula di sisi lain antek In-woo memperhatikan Dong-sik. Namun di saat itu Dong-sik dipukuli oleh sekelompok siswa. Segera Dong-chan datang memohon kepada mereka untuk menghentikan memukuli Dong-sik. Namun Dong-chan ditahan oleh siswa lain sementara sisanya terus memukuli Dong-sik.
Seketika Taek-soo tidak tahan lagi pergi untuk menolong Dong-sik. Chil-sung datang dengan mengendarai mobil polisi dan para siswa ditangkap oleh mereka dan dibawa ke kantor polisi. Di kantor polisi, orang tua para siswa hadir namun mereka justru membela anak-anak mereka sehingga Bo-kyung mengatakan untuk memperhatikan anak anak mereka jika tidak ingin melihat mereka tumbuh seperti monster.
Di rumah sakit, Dong-chan menghibur Dong-sik yang sedang dirawat dimana dia meminta kepada Dong-sik untuk berhenti bergaya seperti di film-film dan segera mereka saling tersenyum dan bercanda. Hal ini rupanya di dengar oleh Bo-kyung dan tidak lama keluarga Dong-sik datang menjenguk mereka sementara Bo-kyung pergi menjauh dari mereka. Na In-hye ibu tiri Dong-sik menangis berterima kasih kepada Dong-sik sebab telah menolong Dong-chan. Hal ini dilihat oleh Bo-kyung dari jauh.
Sementara itu In-woo menemui orang suruhannya dimana orang suruhannya mengatakan bahwa Dong-sik bukan orang yang dipikirkannya. Bo-kyung menemui Yeong-min di bar. Yeong-min mengatakan bahwa Dong-sik ternyata hanya mengancamnya dengan kutipan film. Jika dia tahu dari awal mungkin dia telah memberikan pelajaran kepada Dong-sik. Yeong-min kemudian memberikan sejumlah uang kepada Bo-kyung untuk bekerja sama menghancurkan Dong-sik dengan tuduhan atas penyerangan. Namun Bo-kyung justru marah dimana dia mengancam dengan mengambil tusukan seperti jarum dengan mengatakan “aku akan menusukkan ini ke otakmu. Laporkan aku juga sebab aku juga mengancammu” Yeong-min pun merasa ketakutan. Segera Bo-kyung pergi meninggalkannya.
Bo-kyung berkunjung ke kediaman Dong-sik untuk menjenguknya denga membawakan bubur untuknya. Di saat itu, bel berbunyi, Dong-sik keluar dan terkejut mendapati Chil-sung berlutut memohon kepadanya untuk setia kepadanya. Dong-sik berusaha untuk membangkitkan Chil-sung sebab dia takut Bo-kyung melihatnya. Sementara di dalam Bo-kyung menuju novel yang berjejer rapi di lemari Dong-sik. Dia mengambil novel Angels & Demons rupanya dibalik itu terdapat diary.
Dong-sik masuk, melihat dimeja terdapat novel Angel & Demons, dia mulai ketakutan mengira Bo-kyung mendapati diary tersebut. Namun ketika dia mendekati Bo-kyung melihat kaset Film “Memories of Murder” dan melihat diary tersebut masih berada di tempatnya. Mereka kemudian membahas mengenai ending dari film Memories of Murder. Segera Dong-sik menyinggung Bo-kyung apakah dia sedang menyelidiki kasus pembunuhan berantai. Segera Bo-kyung merasa risih dan bergegas pergi.
Keluarga besar Pak Seo berkumpul dimana Pak Seo mengatakan kepada mereka bahwa In-woo akan menjadi direktur utama hingga Ji-hun bisa kembali. Segera Pak Seo menyinggung In-woo mungkin menusuka Ji-hun dari belakang untuk mengambil posisinya. In-woo mulai kesal dan mengatakan “apakah kamu mencurigaiku” Pak Seo mengatakan dia selalu mencurigai orang lain itu sebabnya dia selalu berada di posisinya seperti sekarang.
Yeong-min bertemu dengan In-woo secara pribadi dimana dia meminta In-woo memecata Dong-sik. Namun In-woo menolak namun Yeong-min mengancam akan memberi tahu Ji-hun perilaku In-woo yang sebenarnya ingin menjatuhkannya. Namun Dong-sik sebaliknya mengancam Yeong-min juga dengan mengatakan dia akan membeberkan penggelapan dana yang selama ini Yeong-min sembunyikan. In-woo berjalan ke ruangan rahasianya di mana Yeong-min masuk ke dalam ruangan tersebut yang membuat Yeong-min ketakutan.
Yeong-min yang masuk ke dalam segera dibunuh oleh In-woo dengan penuh amarah. Sementara itu In-woo kemudian melakukan rencananya dimana dia menghapus rekaman cctv parkiran apartemen. Esok harinya, In-woo di dalam mobil mendengar berita bahwa perusahaan besar yang bekerja sama dengan firma hukum dalam penggelapan dan dan polisi kini telah menuju kantor namun pelakunya telah kabur (ini merupakan rencana In-woo seakan-akan membuat Yeong-min kabur).
Sementara itu, Jae-jun berkunjung di kafe orang tua Bo-kyung. Ketika Bo-kyung mengantar Jae-jun keluar, Jae-jun mengatakan kepada Bo-kyung mungkin pembunuh berantai ini memiliki siklus dan metodenya sendiri. Di kantor polisi, Bo-kyung dan Taek-soo mulai melakukan riset siklus waktu pembunuhan dengan menyusun tanggal-tanggal pembunuhan berantai. Seketika saat itu dia dihubungi oleh Dong-sik untuk bertemu dengannya di restaurant.
Ketika dia berada di dalam ruangan, Bo-kyung membahas mengenai tanggal-tanggal pembunuhan kepada Dong-sik. Dong-sik kemudian berpikir mengenai pola pembunuhan tersebut dimana dia membuat grafik menyamakan dengan Saham Pembalik Kospi 300 dengan 3 garis yang ditandai berwarna biru, merah, hijau. Dong-sik mengatakan “Garis biru yang kamu lihat di grafik ini disebut sebagai garis kecenderungan. Garis merah adalah rata-rata pergerakan dalam 20 hari. Gari hijau pergerakan dalam 5 hari. Lihat pergerakan garis-garis hijau melewati garis merah” Bo-kyung menjadi bingung kemudian Dong-sik menunjukkan di layar handphonenya mengenai grafik tersebut dimana dia menjelaskan pola tanggal pembunuhan dan mengatakan “8 Juli 2019 mungkin ada pembunuhan yang tidak kamu ketahui”. Bo-kyung merasa senang dan berterima kasih kepada Dong-sik mengenai pola tersebut.
Esok harinya, Dong-sik dihubungi oleh Bo-kyung untuk menemaninya. Di dalam mobil Bo-kyung menjelaskan kepada Dong-sik bahwa dia sedang melakukan penyelidikan pembunuhan berantai. Mereka segera tiba di pabrik Goseong Chemical, dimana mereka bertemu dengan pemilik perusahaan. Dong-sik mengambil alih bertemu dengan si pemilik sementara Bo-kyung diminata Dong-sik untuk pergi untuk meyelidiki yang lain. Dong-sik di dalam ruangan berbicara dengan si pemilik. Bo-kyung di gudang menemui seorang karyawan dengan mengatakan “apakah kamu mengetahui Hong Jin-goo” segera dia terkejut dan ketakutan menjatuhkan kaleng chemical dipegangnya. Bo-kyung bertanya kepada karyawan siapa namanya dan dia menjawab “Alagh” Si pemilik datang meminta Bo-kyung dan Dong-sik pergi.
Bo-kyung pergi dan Dong-sik kembali ke perusahaan tersebut. Dia melihat Nergui dipukuli oleh si pemilik dengan mengatakan Jin-goo tewas bunuh diri. Nergui mengatakan Jin-goo tidak mati karena bunuh diri. Dong-sik mengingat nama Jin-goo yang ternyata itu ada dalam catatan diary. Dong-sik yang masih amnesia lari ketakutan lalu terjatuh sebab dia merasa dia yang telah membunuh Jin-goo. Dong-sik terjatuh dan mengatakan dalam hati “aku menguburkan kuburanku sendiri, ternyata pembunuh yang dicari oleh Bo-kyung adalah aku”.
Malam hari, Bo-kyung menghubungi Goseong Chemical berbicara dengan operator menanyakan karyawan Alagh pegawai keturunan Mongolia. Namun operator mengatakan tidak ada nama Alagh. Namun segera operator mengatakan ada karyawan Mongolia mereka bernama Nergui. Bo-kyung mulai penasaran dengan ucapan Nergui saat digudang mengatakan “Alagh”. Segera Bo-kyung mentranslite voice di handpone yang artinya “pembunuhan”. Bo-kyung kemudian pergi meninggalkan kediamannnya untuk bertemu dengan Dong-sik.
Hujan turun, In-woo dengan cover berisikan senjata alat untuk membunuh dan diarynya menaiki apartemen tempat Dong-sik tinggal untuk membunuhnya. Sementara Dong-sik membaca diary mengenai pembunuhan Jin-goo. Di saat itu dia dihubungi oleh Bo-kyung namun dia tidak mengangkatnya. Dong-sik kemudian membuka pintu apartemennya, dimana In-woo berada dibelakang pintu dengan memegang kapak bersiap menghabisi nyawa Dong-sik.