Perkecil Risiko Kanker Usus dengan Makan Ikan

Perkecil Resiko Kanker Usus dengan Makan Ikan

Ya sobat! Mari Perkecil Risiko Kanker Usus dengan Makan Ikan. Ada kabar baik bagi para penggemar konsumsi ikan. Sebuah studi teranyar mengindikasikan, orang yang gemar konsumsi ikan mungkin memiliki risiko lebih rendah terkena kanker usus besar (kolon) dan dubur.

Temuan ini merupakan analisis dari hasil 41 studi sebelumnya yang mengaitkan antara konsumsi ikan dalam makanan dan diagnosa baru dan kematian akibat kanker kolorektal.

“Orang yang selama ini jarang makan ikan mungkin akan mendapat manfaat kesehatan dalam berbagai hal setelah mereka meningkatkan jumlah konsumsi ikan – seperti mengurangi risiko penyakit jantung, reproduksi, dan sekarang kanker usus besar,” kata Dr Michael Gochfeld, dari University of Medicine and Demtistry, New Jersey-Robert Wood Johnson Medical School.

Namun belum diketahui apakah keuntungannya akan lebih besar jika kuantitas ikan yang dikonsumsi lebih banyak.

Meskipun studi baru ini difokuskan secara khusus pada konsumsi ikan segar, para penulis mencatat mereka tidak dapat menentukan jenis ikan apa yang sebaiknya dikonsumsi atau bagiamana cara menyajikannya, mengingat dalam studi sebelumnya tidak dijelaskan.

Akan tetapi menurut Dr.Jie Liang dari Xijing Hospital of Digestive Disease di Xi’an, Cina, yang ikut meneliti mengatakan, suhu memasak kemungkinan dapat mempengaruhi risiko kanker kolorektal. Ia mengatakan ada bukti yang menunjukkan konsumsi daging dan ikan yang dibakar atau dipanggang dengan api besar berkaitan dengan risiko kanker.

Kajian Riset

Dalam temuan terbarunya, Liang dan rekan mengumpulkan data penelitian dari 41 studi yang sebelumnya sudah pernah dipublikasikan antara tahun 1990 dan 2011 yang mengukur jumlah konsumsi ikan dan diagnosa kanker. Penelitian tersebut mencakup sejumlah studi dari Amerika Serikat, Norwegia, Jepang, Finlandia, dan negara lainnya.

Secara keseluruhan, konsumsi ikan secara teratur dapat menurunkan risiko seseorang terekna kanker kolorektar dan kematian akibat kanker sebesar 12 persen.

Hasil itu didapat setelah peneliti memperhitungkan usia peserta, tingkat konsumsi alkohol dan asupan daging merah, riwayat keluarga dengan kanker, dan faktor risiko lainnya.

Dampak perlindungan konsumsi ikan terlihat sangat kuat terutama terhadap perkembangan kanker rektal (rektum) ketimbang kanker usus besar.

Orang yang mengonsumsi ikan dalam jumlah banyak mempunyai risiko 21 persen lebih rendah terkena kanker dubur ketimbang mereka yang makan ikan dalam jumlah sedikit. Namun, konsumsi ikan dalam jumlah besar hanya menurunkan 4 persen risiko kanker usus besar

“Kanker rektal kasusnya masih sangat jarang, jadi kami lebih senang bila pengurangan risiko lebih besar untuk kanker usus besar (kolon),” kata Gochfeld.

Penelitian ini dipublikasikan dalam American Journal of Medicine, yang sebagian didanai oleh National Natural Science Foundation of China.

“Temuan ini tidak menjelaskan apakah manfaat yang akan didapatkan dari konsumsi ikan berasal dari nutrisi tertentu pada ikan, atau dengan fakta bahwa orang yang gemar makan ikan cenderung mengadopsi gaya hidup sehat, seperti menghindari daging merah atau daging olahan, “kata Gochfeld, yang tidak terlibat dalam penelitian.

Jika ikan memang ada di balik penurunan risiko kanker kolorektal yang lebih rendah, manfaat tersebut mungkin berasal dari kandungan asam lemak omega-3 yang ditemukan pada ikan tertentu seperti salmon dan sarden, jelas Gochfeld.

“Tetapi sekalipun kandungan omega-3 dalam lemak ikan memiliki efek perlindungan, kita tidak tahu apakah manfaatnya akan sama ketika seseorang mengambil suplemen seperti kapsul minyak ikan,” tutupnya.

Mengonsumsi ikan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Berikut adalah beberapa manfaat utamanya:

Sumber protein berkualitas tinggi

Ikan merupakan sumber protein hewani yang kaya akan asam amino esensial yang diperlukan untuk membangun dan memperbaiki jaringan tubuh.

Asam lemak omega-3

Ikan, terutama ikan laut, kaya akan asam lemak omega-3, seperti EPA (asam eicosapentaenoic) dan DHA (asam docosahexaenoic). Omega-3 ini penting untuk kesehatan otak dan jantung, serta memiliki efek antiinflamasi yang dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung, stroke, dan kondisi inflamasi lainnya.

Kesehatan jantung

Karena kandungan omega-3-nya, mengonsumsi ikan secara teratur dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung dan mengurangi kadar trigliserida dalam darah.

Peningkatan kesehatan otak

Asam lemak omega-3 dalam ikan dikenal dapat mendukung fungsi otak yang optimal, termasuk kognisi, memori, dan suasana hati.

Sumber vitamin dan mineral

Ikan juga merupakan sumber vitamin dan mineral penting seperti vitamin D, vitamin B12, selenium, dan yodium, yang semuanya penting untuk kesehatan yang optimal.

Mendukung kesehatan tulang

Kalsium dan vitamin D yang terkandung dalam beberapa jenis ikan, seperti salmon dan sarden, penting untuk kesehatan tulang yang baik.

Pemeliharaan kesehatan mata

Ikan kaya akan nutrisi seperti vitamin A dan DHA, yang penting untuk kesehatan mata, termasuk menjaga penglihatan yang baik.

Mendukung kesehatan kulit

Asam lemak omega-3 dalam ikan dapat membantu menjaga kelembapan kulit dan mengurangi peradangan, sehingga mendukung kesehatan kulit secara keseluruhan.

Dengan begitu banyak manfaat kesehatan, mengonsumsi ikan secara teratur dapat menjadi bagian penting dari pola makan sehat. Disarankan untuk memilih ikan yang rendah kadar merkuri dan polutan lainnya, serta memasaknya dengan cara yang sehat, seperti dipanggang, direbus, atau dikukus, daripada digoreng.

Share on: