Recap Episode 1 Head Over Heels (2025): Kisah Shaman Muda, Murid Tampan, dan Takdir yang Terbalik

Recap Episode 1 Head Over Heels (2025)

Kali ini, saya akan bagikan Recap Episode 1 Head Over Heels (2025). Drama Korea bergenre supernatural romance yang dibintangi Cho Yi-Hyun & Choo Young-Woo.

⚠️ Spoiler Alert!

Pembuka: Sekilas dalam Dunia yang Tak Biasa

Episode perdana ini memperkenalkan Park Seong-a—seorang siswi SMA dengan kehidupan ganda yang tak lazim. Di satu sisi, ia berjuang mengatasi tekanan ujian dan nilai buruk seperti remaja biasa. Di sisi lain, ia adalah mediator spiritual, seorang shaman muda yang membantu roh menyeberang ke akhirat. Dari kuil mistis hingga koridor sekolah, cerita ini mengalir dalam dua dunia yang berbenturan dan kadang-kadang menyatu.

Ritual yang Terganggu dan Awal yang Kelam

Kisah dibuka dengan ketegangan ritual pemanggilan arwah. Anak sulung dari keluarga Geumcheon Kang sedang kerasukan roh jahat—kondisinya begitu serius hingga tiga shaman sebelumnya lari ketakutan. Seorang shaman keempat datang dengan harapan bisa menenangkan roh tersebut dan menyelamatkan si anak, tetapi bahkan roh sendiri menolak untuk pergi. Ia meneror orang-orang di sekitar, menciptakan atmosfer menyeramkan.

Di tengah situasi spiritual ini, sosok Park Seong-a mulai diperkenalkan. Ia bukan hanya siswi SMA biasa, melainkan juga memiliki kemampuan supranatural. Dalam kekacauan ritual, waktu terus berjalan—dan alarm di ponselnya menyela proses penting tersebut, mengingatkan bahwa ujian sekolah juga menantinya.

Tekanan Dunia Nyata: Ujian, Nilai, dan Identitas

Seong-a berusaha meyakinkan roh untuk menyeberang sebelum jam ujian. Ia berada dalam dilema—menyelesaikan tugas spiritual atau menghindari gagal ujian. Saat akhirnya tiba di sekolah, ia bergulat dengan kecemasan akademik: nilai jelek, GPA rendah, dan rasa takut tidak diterima di perguruan tinggi. Bagi Seong-a, neraka bukan hanya dunia arwah—tapi juga ruang kelasnya sendiri.

Melalui interaksi dengan teman-teman sekolah, kita melihat sisi jenaka dan tragis kehidupan remaja yang penuh tuntutan. Ji-ho, teman terdekatnya, mencoba menyemangati Seong-a walau tahu nilai-nilainya buruk. Namun, Seong-a terus bertekad: “Aku akan belajar dan memperbaiki semuanya.”

Rahasia Identitas: Dilema Seorang Shaman Muda

Di rumah, konflik dengan sang ibu semakin memanas. Ibunya yang juga seorang shaman memperingatkan bahwa mimpi kuliah hanya akan membahayakan dirinya. Ia menganggap ambisi Seong-a sebagai keserakahan dan bentuk penyangkalan terhadap takdir spiritualnya.

Namun, Seong-a mengungkapkan mimpi kecil yang menyentuh: ingin makan pajeon, menghadiri festival kampus, dan disebut “siswi biasa” oleh orang asing. Ia tahu itu mimpi yang mustahil, tapi tetap memohon untuk dibiarkan “bermimpi sedikit lebih lama.”

Pertemuan Takdir: Munculnya Bae Gyeon-u

Kehadiran murid pindahan bernama Bae Gyeon-u mengubah segalanya. Ia tampan, misterius, dan terhubung dengan mimpi gaib Seong-a—seakan ia pernah muncul dalam penglihatan spiritual. Saat Gyeon-u datang ke kuil, neneknya memohon agar cucunya diberi perlindungan dari misfortune yang terus menghantuinya.

Tapi datangnya Gyeon-u “terbalik” secara simbolis adalah pertanda buruk. Menurut aturan spiritual, seseorang yang datang dengan posisi terbalik berarti mendekati ajal, dan untuk menyelamatkannya, seorang shaman harus mempertaruhkan hidupnya sendiri.

Pertaruhan Jiwa: Janji Seong-a yang Berisiko

Meski tahu risikonya, Seong-a menyatakan akan menyelamatkan Gyeon-u. Bahkan ketika sang ibu memperingatkan bahwa menyelamatkan jiwa semacam itu bisa memicu serangan dari ribuan roh jahat, ia tetap bersikeras. Baginya, ini bukan hanya tentang profesi—ini tentang perasaan yang mulai tumbuh.

Di sekolah, Gyeon-u menjadi pusat perhatian. Reaksi para siswa bercampur antara kagum, iri, dan penasaran. Sementara itu, Seong-a terus mencoba melindungi Gyeon-u, menyusup ke tempat-tempat tak terduga, dan menghadapi rasa malu akibat tindakan impulsif.

Konflik dan Penolakan: Saat Kebaikan Dianggap Tipuan

Saat mencoba memberikan jimat pelindung, Seong-a dihadapkan pada penolakan menyakitkan. Gyeon-u menuduhnya penipu spiritual yang hanya mengincar uang. Di depan neneknya, ia mempertanyakan niat Seong-a dan memutuskan untuk pergi. Seong-a, dengan perasaan hancur, hanya bisa menatap kepergian pria yang ingin ia selamatkan.

Namun, ia tetap berjanji: “Aku akan melindungimu, apapun yang terjadi.” Dengan tekad yang tak tergoyahkan, ia mulai mencari titik-titik rawan tenggelam di sekitar kota—berharap bisa mencegah kematian yang diramalkan.

Pertemanan, Pertarungan, dan Pengakuan

Episode ditutup dengan pertarungan batin antara keyakinan dan desas-desus. Meski teman-temannya menyebarkan rumor bahwa Gyeon-u berbahaya, bahkan menyebutnya pembakar, Seong-a mempercayai penglihatannya sendiri. Ia menolak percaya begitu saja pada label yang ditempelkan orang lain.

Dalam adegan pamungkas, Seong-a terlihat berusaha melindungi Gyeon-u dari ancaman—bahkan berani masuk ke tempat terlarang. Ketika ditanya apa yang sedang ia lakukan, jawabannya sederhana namun penuh makna: “Aku sedang melindungimu.”

Penutup: Antara Takdir dan Pilihan

Episode pertama menampilkan Park Seong-a sebagai karakter yang kompleks: siswi yang tampak biasa, tapi menyimpan kekuatan spiritual luar biasa. Ia hidup dalam dua dunia yang sering bertentangan: dunia mistik yang menuntut pengorbanan dan dunia sekolah yang penuh tekanan sosial.

Bae Gyeon-u, dengan misteri di sekelilingnya, memicu konflik, ketertarikan, dan ketakutan. Kisah mereka adalah kisah antara percaya dan ragu, antara mimpi dan realitas, antara hidup dan kematian.

Dan satu hal yang pasti: dunia mereka baru saja dimulai.

You May Also Like

About the Author: masasha

Penyuka drama Korea, film, dan serial lainnya. Mengelola web ini sejak 2012 sampai saat ini. Ikuti web ini di Facebook, serta akun sosmed lainnya untuk mendapatkan update terkini, dan menunjukkan dukungan Anda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *