Sinopsis Drama Korea My Youth (2025), Drakor baru Song Joong-ki

Sinopsis Drama Korea My Youth (2025)

My Youth adalah sebuah drama Korea yang mengangkat tema cinta pertama, trauma masa kecil, dan pencarian jati diri di tengah dunia yang berubah cepat. Ditulis oleh Park Si Hyeon dan disutradarai oleh Lee Sang Yeob, drama ini tayang perdana di JTBC mulai 5 September 2025, mengisi slot Jumat malam pukul 20:50 KST. Dengan total 12 episode berdurasi sekitar 70 menit, drama ini menampilkan Song Joong-Ki dan Chun Woo-Hee sebagai pemeran utama, didukung oleh Lee Joo-Myung, Seo Ji-Hoon, Jin Kyung, dan Jo Han-Chul.

Sinopsis Drama Korea My Youth (2025)

Sun Woo-Hae (diperankan oleh Song Joong-Ki) adalah mantan aktor cilik yang pernah bersinar terang di masa mudanya. Ia dikenal sebagai “anak emas” industri hiburan Korea, wajahnya menghiasi layar kaca dan iklan sejak usia dini. Namun, di balik sorotan kamera dan senyum yang dipaksakan, Woo-Hae menyimpan luka mendalam akibat eksploitasi dan keserakahan orang dewasa di sekitarnya. Popularitasnya menjadi beban, bukan berkah. Ia kehilangan masa kecilnya, kehilangan kepercayaan, dan akhirnya kehilangan dirinya sendiri.

Setelah bertahun-tahun berjuang melawan trauma dan tekanan mental, Woo-Hae memilih mundur dari dunia hiburan. Ia membangun kehidupan baru yang tenang sebagai penulis novel dan pemilik toko bunga. Di balik aroma mawar dan halaman-halaman cerita yang ia tulis, Woo-Hae menemukan kedamaian yang selama ini ia cari. Namun, kedamaian itu tidak bertahan lama.

Kembalinya Cinta Lama

Sung Je-Yeon (diperankan oleh Chun Woo-Hee) tiba-tiba muncul kembali dalam hidup Woo-Hae setelah sepuluh tahun berpisah. Mereka pernah menjadi cinta pertama satu sama lain, saling menjadi sandaran di masa-masa tergelap. Je-Yeon adalah satu-satunya orang yang melihat Woo-Hae sebagai manusia, bukan sebagai produk industri hiburan. Pertemuan mereka di masa remaja adalah titik terang di tengah kegelapan, namun waktu memisahkan mereka.

Je-Yeon kini bekerja sebagai team leader di Feel Entertainment, sebuah agensi hiburan yang kompetitif dan penuh intrik. Ia tumbuh di keluarga kaya yang hidupnya serba mudah, namun segalanya berubah drastis ketika keluarganya bangkrut. Kehidupan mewahnya runtuh, dan ia dipaksa menghadapi realitas yang keras. Je-Yeon menjadi pribadi yang ambisius, dingin, dan fokus pada kesuksesan. Ia tidak lagi percaya pada cinta atau nostalgia. Hidup baginya adalah medan perang, dan ia harus menang.

Namun, demi mencapai tujuannya, Je-Yeon memutuskan untuk mendekati Woo-Hae. Ia tahu bahwa mantan aktor cilik itu masih memiliki daya tarik dan potensi untuk kembali ke dunia hiburan. Ia ingin memanfaatkan hubungan masa lalu mereka untuk kepentingan profesional. Tapi pertemuan itu justru mengguncang keduanya. Je-Yeon mulai merasakan getaran emosi yang telah lama ia kubur, sementara Woo-Hae dipaksa menghadapi kenangan yang selama ini ia hindari.

Dinamika Emosional dan Konflik

My Youth bukan sekadar kisah cinta lama yang bersemi kembali. Drama ini menyelami kompleksitas emosi manusia—rasa bersalah, penyesalan, nostalgia, dan harapan. Woo-Hae dan Je-Yeon bukan lagi remaja polos. Mereka adalah dua individu yang terluka, yang mencoba bertahan di dunia yang tidak ramah. Pertemuan mereka membuka luka lama, tapi juga memberi kesempatan untuk penyembuhan.

Woo-Hae, yang selama ini hidup dalam bayang-bayang masa lalu, mulai mempertanyakan pilihannya. Apakah ia benar-benar bahagia dengan hidup yang tenang? Apakah ia bisa memaafkan orang-orang yang menyakitinya? Dan yang paling penting, apakah ia bisa membuka hatinya kembali untuk Je-Yeon?

Di sisi lain, Je-Yeon menghadapi dilema antara ambisi dan perasaan. Ia datang dengan niat profesional, tapi hatinya mulai goyah. Ia melihat Woo-Hae bukan sebagai alat, tapi sebagai seseorang yang pernah membuatnya merasa aman. Ia mulai merindukan versi dirinya yang dulu—gadis muda yang percaya pada cinta dan keajaiban.

Konflik utama drama ini terletak pada pertarungan antara masa lalu dan masa kini. Apakah cinta pertama bisa bertahan setelah sepuluh tahun? Apakah dua orang yang berubah drastis bisa menemukan titik temu? _My Youth_ menjawab pertanyaan-pertanyaan ini dengan cara yang lembut namun menggugah.

Karakter Pendukung dan Subplot

Selain dua tokoh utama, My Youth juga menghadirkan pasangan kedua yang tak kalah menarik: Mo Tae-Rin (Lee Joo-Myung) dan Kim Seok-Joo (Seo Ji-Hoon). Tae-Rin adalah mantan aktris cilik yang kini berjuang sebagai aktris dewasa. Ia dikenal jujur, blak-blakan, dan penuh semangat. Di balik sikapnya yang ceria, ia menyimpan rasa kesepian dan tekanan untuk tampil sempurna.

Seok-Joo adalah seorang akuntan pajak yang hidup sederhana dan teratur. Ia tidak mengenali Tae-Rin sebagai teman sekolahnya dulu, meski suara Seok-Joo dari ruang siaran sekolah adalah satu-satunya pelipur lara bagi Tae-Rin di masa remajanya. Pertemuan mereka kembali membuka pintu kenangan dan kemungkinan cinta baru.

Kehadiran pasangan kedua ini memberi warna tambahan pada drama. Mereka mewakili sisi lain dari tema “masa muda”—tentang cinta yang tidak terbalas, tentang harapan yang tumbuh perlahan, dan tentang keberanian untuk memulai lagi.

Karakter pendukung lainnya seperti Kim Pil-Do (Jin Kyung), ibu Seok-Joo, dan Sunwoo Chan (Jo Han-Chul), ayah Woo-Hae, memperkaya narasi dengan konflik keluarga dan dinamika generasi. Mereka bukan sekadar pelengkap, tapi bagian penting dari perjalanan emosional para tokoh utama.

Visual dan Atmosfer

Disutradarai oleh Lee Sang Yeob, yang dikenal lewat karya-karya seperti Yumi’s Cells, My Youth menampilkan visual yang lembut dan penuh simbolisme. Toko bunga Woo-Hae menjadi metafora untuk kehidupan yang tumbuh kembali. Warna-warna pastel, pencahayaan hangat, dan framing yang intim menciptakan atmosfer yang mendukung tema nostalgia dan penyembuhan.

Setiap episode dirancang untuk menggali satu lapisan emosi, dengan pacing yang tenang namun intens. Musik latar yang melankolis memperkuat suasana, sementara dialog yang puitis memberi kedalaman pada karakter.

Tema dan Pesan

My Youth mengangkat tema yang relevan dan universal: trauma masa kecil, cinta pertama, kehilangan, dan pencarian makna hidup. Drama ini tidak menawarkan solusi instan atau akhir yang sempurna. Sebaliknya, ia mengajak penonton untuk merenung—tentang bagaimana masa lalu membentuk kita, tentang bagaimana cinta bisa menjadi luka sekaligus obat, dan tentang bagaimana kita bisa memilih untuk berubah.

Pesan utama dari drama ini adalah bahwa masa muda bukan hanya tentang usia, tapi tentang keberanian untuk mencintai, untuk memaafkan, dan untuk memulai lagi. Woo-Hae dan Je-Yeon adalah simbol dari generasi yang terluka, tapi juga generasi yang berani menghadapi luka itu.

Penayangan dan Antisipasi

My Youth tayang setiap Jumat di JTBC, menggantikan slot drama The Nice Guy dan akan dilanjutkan oleh Love Me pada Desember 2025. Drama ini juga telah diakuisisi oleh Rakuten Viki untuk penayangan di Amerika Serikat, Amerika Latin, dan Eropa, menandakan daya tarik global dari cerita dan bintang-bintangnya.

Poster-poster resmi yang dirilis menampilkan tatapan penuh makna antara pasangan utama dan pasangan kedua, dengan tagline seperti “Did you also miss me?” dan “I must have waited to fall in love”. Teaser yang dirilis menunjukkan chemistry yang kuat dan nuansa emosional yang mendalam.

Dengan kombinasi aktor papan atas, penulisan naskah yang puitis, dan penyutradaraan yang sensitif, My Youth diprediksi akan menjadi salah satu drama paling berkesan di paruh akhir tahun 2025. Itu dia Sinopsis Drama Korea My Youth (2025). Apakah kamu juga menantikan drama ini?


You May Also Like

About the Author: masasha

Penyuka drama Korea, film, dan serial lainnya. Mengelola web ini sejak 2012 sampai saat ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *