Sinopsis Train Episode 12

Sinopsis Train Episode 12 dibuka dengan Min Joon melakukan pembunuhan berantai dengan membunuh pasien-pasien wanita yang mengeluh karena penyesalan terhadap keluarganya yang mengingatkan dia kepada ibunya yang telah menelantarkannya, frustasi dengan penyakti keturunan yaitu penyakit Huntington.

 

Mi-sook meninggalkan tubuh yang ditinggalkan Min-joon menuju dunia lain dan di saat yang sama menajdi kaki tangan dengan membunuh mereka yang menjadi batu sandungan dalam prosesnya. Tetapi target terakhir Min Jun yaitu Ibunya sendiri yaitu Mi-sook.

 

Pada saat Seo-kyung mengetahui hal ini sebelumnya berusaha menghentikan Min-joon yang berupaya membunuh ibunya. Seo-kyung menembak Min-joon dan segera berusaha membantu Mi-sook namun Mi-sook justru berusaha menembak Seo-kyung.

 

Sebab dia berupaya menyembunyikan kejahatan dari Min-joon. Segera Do-won dan polisi masuk menghentikannya dan kemudian memborgol Min-joon. Mi-sook berteriak bahwa itu kesalahannya bukan putranya.

 

Min-joon yang melihat segalanya untuk Mi-sok mengatakan “Sekarang aku tahu, siapa yang seharusnya menjadi target terakhirku, siapa yang akan paling menyiksamu”. Min-joon meraih pistol menembak dirinya sendiri dan tewas. Di dunia nyata Min-joon lainnya meninggal di penjara, membuat pilihan ekstrem dengan berbagai cara.

 

Mi Sook berteriak histeris. Do Won berkata terhadap Mi-sook “Aku tidak bsia menanyakan harga dari kejahatan yang Seo-kyung bunuh, namun harga dari kejahatan yang dilakukan di sini akan menyebabkan hidup di penjara hingga mati. Dosa anakmu juga akan terbukti. Aku telah mati sekarang, namun itulah kebenarannya”

 

Mi-sook pun berkata “Kamu akan menyesal juga. Kamu pasti ingin mati karena muntah darah. Kamu akan selamanya menyesal melintasi perbatasan”. Do-won mengetahui bahwa mayat Bae-gol yang ditemukan di sungai merupakan Mi-sook di dunia nyata, dan pergi menuju Mi-sook dan berkata “Siapa Kamu? Manger dunia ini sudah mati”

 

Mi-sook mengatakan “orang asing yang melintasi perbatasan untuk mengubah takdirnya dan gagal untuk kabur dari takdirnya. Seperti Kamu. Apakah kamu pikir adalah satu-satunya yang melintasi perbatasan?” Mi-sook berkata “Nasibnya berulang seperti di dunia sebelumnya. Itulah harga untuk melewati batas”.

 

Kamu adalah orang yang terus menarik pelatuk sehingga semua kembali normal. Kekosongan yang diisi keberadaan kamu mengganggu dunia. Akhirnya kamu akan menjadi seperti aku”.

 

Do-won pun mempercayai ucapan Mi-sook dan menyalahkan dirinya sendiri pada saat Seo-kyung akan mati sebab USB yang dia lewati. Seo-kyung menerima serangan dari seseorang yang berusaha membunuhnya. Dia dilarikan ke rumah sakit dan berhasil diselamatkan.

 

Di saat itu, sebuah kereta menuju Do-won pada saat dia berusaha bunuh diri. Dia melakukan ini untuk menyelamatkan Seo-kyeong, dia membuat pilihan lain menuju dunia paralel lainnya. Seo-kyung mengunjungi Mi-sook lagia ketika Do-won menghilang.

 

Di dunia paralel yang lain, Do-won nyata dikejar polisi lain, dan dia berhasil kabur. Segera Do-won dunia paralel lain dengan seragam polisi menghampiri ketiganya. Dimana salah satu polisi mengatakan bahwa dia mengejar Do-won asli yang nampak mirip dengan Do-won (dunia paralel lain).

 

Ketika Do-won berjalan menyebrangi jalan, dia bertemu Seo-kyung. Do-won berpura-pura tidak mengenalinya namun Seo-kyung yang dia temui memegang tangannya.

 

Seo-kyung berucap kalimat yang pernah diucapkan Do-won sebelumnya saat dia meninggal Seo-kyung di dunia paralel sebelumnya. Segera Do-won dan Seo-kyung bersatu kembali di dunia paralel lain untuk saling mengenal. Dimana keduanya saling memandang dan tersenyum. (TAMAT).

Share on: