Sinopsis Drama Korea Psychopath Diary Episode 6

Kita teruskan dengan sinopsis Drama Korea Psychopath Diary Episode 6. In-woo bersiap untuk membunuh Dong-sik dengan kapaknya namun In-woo melihat Bo-kyung datang menemui Dong-sik sehingga In-woo mengurungkan niatnya untuk membunuh Dong-sik dengan bersembunyi di balik pintu. Bo-kyung masuk ke apartemen Dong-sik dengan mengatakan bahwa “Alagh” artinya pembunuhan dalam bahasa Mongolia. Dia meyakini Hong Jin-goo tidak bunuh diri melainkan dibunuh.

Bo-kyung mengatakan dia akan menyelidikinya lagi besok dan Dong-sik mengajukan diri untuk memberitahunya untuk bersama-sama ke pabrik Goseong Chemical. Bo-kyung kemudian pergi dan diikuti oleh In-woo. Sementara di dalam kamar Dong-sik membaca diary yang menjelaskan pembunuhan terhadap Jin-goo. Dong-sik keluar dari kamarnya dengan memakai baju serbah hitam dan di jalan dia bertemu dengan Chil-sung.

Chil-sung menawarkan Dong-sik tumpangan dan memanggilnya dengan sebutan Boss. Chil-sung mengantar Dong-sik menuju pabrik. Sampai disana, Dong-sik naik secara diam-diam lewat tembok memanfaatkan bantuan punggung Chil-sung. Dong-sik berhasil masuk ke dalam pabrik. Sementara itu Chil-sung melihat pintu tidak terkunci, dia pun ikut masuk tanpa diketahui Dong-sik. Dong-sik mengikuti Nergui namun dia kehilangan jejak seketika Dong-sik ditangkap oleh Nergui namun Chil-sung datang dengan menendang Nergui. Dong-sik terkejut melihat Chil-sung.

Dong-sik berbicara secara pribadi dengan Nergui di mana Nergui mengatakan bahwa Jin-goo dibunuh. Sebelum kematian Jin-goo manager Nergui mendapati surat yang mengatakan keburukan dari Manager. Flash back Manager meremuk surat tersebut kemudian Manager bersama  Nergui membuang mayat Jin-goo setelah ditemukan di dalam kubangan kimia. Nergui kemudian memberikan surat tersebut kepada Dong-sik. Tiba di rumah, Dong-sik membakar surat tersebut.

Esok harinya, Dong-sik meminta izin kepada Chan-seok untuk pulang kerja lebih cepat. Kemudian Yu-jin memberi tahu In-woo bahwa Dong-sik pulang lebih cepat sepertinya dia ingin mengunjungi sebuah tempat mungkin bertemu dengan klien-nya. In-woo justru panik sebab tangannya bergetar ketika hendak minum. Yu-jin keluar dari ruangan In-woo, namun Yu-jin merasa ada yang aneh dengan In-woo dan mendengar In-woo berbicara dengan seseorang lewat telepon.

Di tempat lain, Dong-sik dan Bo-kyung kembali ke gudang untuk menemui si manager. Manager mengendarai mobil hendak keluar namun Bo-kyung merusaha menghentikannya namun mobil manager terus melajua segera Dong-sik melindungi Bo-kyung segera manager menghentikan laju mobilnya. Bo-kyung berbicara dengan si manager terkait kematian Jin-goo. Usai itu, Bo-kyung menemui Nergui untuk menginterogasinya namun Nergui berusaha pergi menghindari Bo-kyung.

Nergui terpojok, Dong-sik kemudian berpura-pura kesakitan menabrak kaleng chemical agar memberi waktu Nergui untuk pergi. Seketika Bo-kyung dihadapkan manager dan karyawannya. Bo-kyung kemudian berada di kantor polisi dimarahi oleh kepala polisi atas tindakannya tersebut tanpa adanya perintah tugas. Taek-soo membela Bo-kyung mengatakan bahwa Bo-kyung pekerja keras dan dia sedang menyelidiki pembunuhan berantai.

Head polisi berbicara dengan Bo-kyung dimana Bo-kyung dimarahi atas penyelidikannya dan juga dia menghina ayah Bo-kyung tidak dapat pesangon akibat gayanya yang gegabah seolah menjadi Sherlock Holmes. Bo-kyung marah mengatakan kepada head polisi bahwa head polisi terkenal polisi malas dulunya yang membuatnya marah.

Di kedai, Bo-kyung berbicara dengan Dong-sik terkait dia dimarahi oleh kepala polisi. Dong-sik meminta maaf mungkin karena dirinya dia dimarahi. Bo-kyung kemudian mengatakan bahwa 8 tahun lalu ayahnya seorang detektif sedang menyelidiki pembunuhan wanita muda dan telah menemukan tersangkanya, ayah Bo-kyung ditabrak mobil yang membuat kondisi ayahnya cacat mental. Pembicaraan ini rupanya didengar oleh orang suruhan In-woo bernama Kim Mu-seok.

Mu-seok melaporkan kepada In-woo mengenai Bo-kyung dan menambahkan bahwa Bo-kyung dan Dong-sik menyelidiki kasus kematian Jin-goo. Setelah pembicaraan berakhir, In-woo terlihat nampak tersenyum mengerikan. Sementara itu di gudang, Nergui bersiap untuk pergi namun kepalanya dihantam oleh benda keras oleh managernya.

Di tempat lain, In-woo berada di kafe keluarga Bo-kyung dan bertemu dengan Bo-kyung. Tidak lama orang tua Bo-kyung datang. In-woo menghampiri anjing yang dipegang oleh ayah Bo-kyung namun seketika ayah Bo-kyung kencing di celana dan mengalami step yang membuatnya dilarikan ke rumah sakit. Ayah Bo-kyung dirawat, Bo-kyung dan Ibu Bo-kyung berterima kasih kepada In-woo sebab telah membantu mereka.

Di gudang, Nergui dalam keadaan terikat dia berhasil menggapai jaketnya mengambil  handphone untuk menghubungi Dong-sik. Di loby kantor, Dong-sik dikejutkan kehadiran Chil-sung. Di mana handphone Dong-sik berbunyi dan dia berbicara dengan Nergui yang meminta bantuannya. Kembali ke gudang, si manager menghampiri Nergui yang menganggapnya hanya membuatnya menjadi masalah. Ini di dengar oleh Dong-sik dan Chil-sung.

Chil-sung dan Dong-sik tiba di pabrik sementara Nergui dipaksa untuk melompat ke dalam cairan kimia oleh si manager. Namun manager mendengar suara sehingga Nergui memanfaatkan celah ini untuk kabur bersembunyi. Nergui berhasil ditemukan oleh manager, Dong-sik keluar mengatakan untuk membunuhnya namun jika si manager membunuhnya bagaimana dengan dirinya. Si manager kemudian menyerang Dong-menggunakan pisau namun Dong-si menahannya dengan tangannya dan tertawa yang membuat manager terkejut dan ketakutan.

Nergui kabur bertemu dengan Chil-sung berada di luar gudang. Nergui menjelaskan bahwa Dong-sik ditusuk oleh managernya. Chil-sung justru tertawa dan menganggap si manager dalam bahaya. Kembali di gudang, Dong-sik berusaha ditabrak dengan kendaraan pengangkut barang namun Dong-sik berhasil menghindar. Dong-sik yang marah menarik si manager kemudian berusaha untuk membunuh si manager. Akan tetapi dihentikan oleh kehadiran kepungan polisi.

Di rumah sakit, Bo-kyung menjaga ayahnya seketika dia dikunjungi In-woo yang memberikan bingkisan kepada Bo-kyung. Tidak lama Bo-kyung menerima telepon dari Taek-soo mengenai kejadian yang dialami Dong-sik di gudang Goseong Chemical. Ini membuat In-woo terkejut mendengarnya. In-woo menawarkan diri mengantarkan Dong-sik menuju Goseong Chemical. Di pabrik Goseong Chemical, Polisi berterima kasih kepada Dong-sik atas bantuannya.

Bo-kyung dan In-woo menghampiri Dong-sik menanyakan keadannya. Seketika polisi berteriak menemukan seorang mayat yang tidak lain mayat Jin-goo. Ini membuat In-woo merasa khawatir sebab dialah pembunuh sebenarnya dan Dong-sik juga ketakutan sebab dia yang masih mengalami amnesia dan menganggap dirinya pembunuh berantai menganggap dia yang telah membunuh Jin-goo. 

Bo-kyung dan Jae-jun melakukan forensik mayat Jin-goo. Ditemukan tenggorokannya putus akibat menelan jarum. Di kantor polisi, Bo-kyung memberikan presentasi mengenai kematian tersebut kepada para petinggi polisi serta mengaitkan pembunuhan ini dengan yang lain dimana pembunuh memberikan obat tidur setelah itu menusuk ibu jari para korban dengan jarum, meninggalkan sidik jari berdarah. Segera Jae-jun menjelaskan para polisi untuk membentuk tim investigasi.

Dong-sik menerima penghargaan dari polisi atas upayanya menggagalkan pembunuhan. Dong-sik merasa tidak senang dengan penghargaan ini. Di podium, Bo-kyung dan Jae-jun menjelaskan ke awak media bahwa kemungkinan pembunuh berantai berusia 30-an dan bekerja di perusahaan saham. Dong-sik keluar berupaya untuk mencari tahu informasi mengenai langkah polisi terkait penyelidikan pembunuhan berantai. Ketika Dong-sik hendak masuk ke ruangan, dia ditangkap oleh wartawan yang meminta wawancaranya terkait penghargaan yang didapatnya.

Di restaurant keluarga Dong-sik merasa bahagia menyaksikan anaknya di tv menerima penghargaan. Sementara itu In-woo dan ayahnya menyaksikan berita ini dan mengenai pembunuhan. In-woo merasa tidak nyaman dengan berita ini. Dia kemudian bergegas pergi dan menuju ke ruangannya merapihkan sniper-nya yang akan siap dia gunakan.

Flash back, AyahPak Seo bersama dengan orang-orangnya berburu rusa dimana dia menyertai Ji-hun kecil dan In-woo kecil. orang dari Pak Seo mengambil darah dalam mangkok memberikan kepada Pak Seo untuk ditemuni sebab darahnya masih segar. Pak Seo meminta Ji-hun meminumnya namun dia menolak sebab merasa jijik. Namun In-woo menghampiri ayahnya bahwa dia ingin meminumnya. Dia pun meminum darah tersebut.

Waktu sekarang, In-woo dan Pak Seo bersiap untuk berburu. Sementara itu, Dong-sik menuju kantor polisi menemui Bo-kyung dengan membawakan daging segar kepada Bo-kyung. Malam harinya, Dong-sik secara diam-diam masuk ke dalam ruangan investigasi dia mendapati papan board mengenai bagan para korban pembunuh berantai. Seketika dia mendengar suara polisi hendak masuk ke dalam ruangan. Dia segera bersembunyi dalam lemari.

Sementara di tempat lain di vila, Pak Seo mengatakan kepada In-woo bahwa dia mengetahui sifatnya dan mengatakan “apakah kamu pelakunya?” In-woo berdiri menodongkan senjata ke arah ayahnya tersebut. Sementara itu polisi melakukan rapat, Bo-kyung mendengar suara yang bersumber di lemari. Bo-kyung berjalan ke lemari sementara di dalamnya Dong-sik mulai panik.

Share on: