
Mother of Mine: Potret Cinta Ibu dan Perempuan dalam Layar Kecil Korea
Drama Korea Mother of Mine adalah sebuah karya televisi yang menyentuh hati, menggambarkan kompleksitas hubungan ibu dan anak perempuan dalam lanskap sosial Korea modern. Ditayangkan oleh KBS2 setiap akhir pekan dari 23 Maret hingga 22 September 2019, drama ini terdiri dari 108 episode dan dibintangi oleh jajaran aktor papan atas seperti Kim Hae-Sook, Kim So-Yeon, Yoo Sun, Kim Ha-Kyung, dan Hong Jong-Hyun.
Dengan genre melodrama keluarga yang kuat, _Mother of Mine_ bukan sekadar tontonan ringan. Ia adalah refleksi sosial tentang peran perempuan, tekanan ekonomi, dan dinamika keluarga yang sering kali tersembunyi di balik senyum dan rutinitas harian.
Sinopsis Umum: Tiga Putri, Satu Ibu, Seribu Pengorbanan
Park Sun-Ja (Kim Hae-Sook) adalah seorang ibu tunggal yang menjalankan restoran sup daging kecil di tengah kota. Ia membesarkan tiga putrinya—Mi-Sun (Yoo Sun), Mi-Ri (Kim So-Yeon), dan Mi-Hye (Kim Ha-Kyung)—tanpa bantuan suami. Sun-Ja bukan hanya tulang punggung keluarga, tapi juga simbol keteguhan perempuan Korea yang bertahan di tengah keterbatasan.
Ketiga putrinya kini telah dewasa, masing-masing membawa konflik dan harapan sendiri:
- Mi-Sun, anak sulung, adalah ibu rumah tangga sekaligus pegawai bank. Ia menikah dan memiliki seorang putri, namun kehidupannya penuh tekanan antara pekerjaan, rumah tangga, dan mertua yang menuntut.
- Mi-Ri, anak tengah, adalah wanita karier yang sukses dan percaya diri. Ia menjalin hubungan dengan Han Tae-Joo (Hong Jong-Hyun), putra bungsu dari keluarga konglomerat. Namun, status sosial dan rahasia masa lalu membuat hubungan mereka penuh tantangan.
- Mi-Hye, si bungsu, dulunya seorang novelis berbakat. Kini ia kembali ke rumah dan membantu ibunya di restoran, sambil bergulat dengan rasa gagal dan kehilangan arah.
Produksi dan Kredensial
Detail Produksi | Informasi |
---|---|
Judul Internasional | Mother of Mine / My Prettiest Daughter In The World |
Judul Korea (Hangul) | 세상에서 제일 예쁜 내 딸 |
Romanisasi | Sesangeseo Jeil Yebbeun Nae Ddal |
Sutradara | Kim Jong-Chang |
Penulis Naskah | Jo Jung-Sun |
Jumlah Episode | 108 |
Durasi Tayang | Sabtu & Minggu, pukul 19:55 KST |
Periode Tayang | 23 Maret – 22 September 2019 |
Genre | Melodrama, Keluarga, Romansa, Komedi |
Produksi | GnG Production, Take2 |
Rating IMDb | 7.8/10 |
Karakter dan Pemeran Utama
Drama ini menampilkan karakter yang kompleks dan realistis, diperankan dengan penuh penghayatan oleh aktor-aktor kawakan:
Kim Hae-Sook sebagai Park Sun-Ja
Aktris veteran ini memerankan ibu yang penuh pengorbanan. Ia juga dikenal lewat peran di Room No.9 dan berbagai drama keluarga lainnya.
Kim So-Yeon sebagai Kang Mi-Ri
Mi-Ri adalah simbol perempuan modern yang sukses namun kesepian. Kim So-Yeon tampil memukau, terutama dalam dinamika romansa dan konflik identitas.
Yoo Sun sebagai Kang Mi-Sun
Mi-Sun adalah potret perempuan yang terjepit antara tuntutan keluarga dan pekerjaan. Ia menghadapi mertua yang menyebalkan dan suami yang kurang peduli.
Kim Ha-Kyung sebagai Kang Mi-Hye
Mi-Hye adalah karakter yang paling rapuh namun jujur. Ia mewakili generasi muda yang kehilangan arah dan mencari makna hidup.
Hong Jong-Hyun sebagai Han Tae-Joo
Tae-Joo adalah pria kaya yang jatuh cinta pada Mi-Ri. Ia harus menghadapi tekanan keluarga dan rahasia masa lalu yang mengancam hubungan mereka.
Tema Utama: Cinta Ibu, Perempuan, dan Realitas Sosial
Mother of Mine tidak hanya bercerita tentang keluarga, tapi juga menyentuh isu-isu sosial yang relevan:
1. Pengorbanan Ibu
Park Sun-Ja adalah simbol cinta tanpa syarat. Ia bekerja keras, mengorbankan waktu dan tenaga demi anak-anaknya. Drama ini menunjukkan bagaimana cinta ibu sering kali tidak dihargai, namun tetap menjadi fondasi keluarga.
2. Perempuan dan Karier
Mi-Ri dan Mi-Sun menghadapi dilema antara ambisi dan keluarga. Mi-Ri sukses di kantor tapi kesepian di rumah. Mi-Sun bekerja keras namun tidak mendapat dukungan dari suami dan mertua. Ini mencerminkan realitas perempuan Korea yang masih dibebani peran ganda.
3. Generasi Muda dan Krisis Identitas
Mi-Hye adalah potret generasi muda yang kehilangan arah. Ia pernah sukses sebagai penulis, namun kini terpuruk. Drama ini menyentuh isu kesehatan mental, tekanan sosial, dan pencarian jati diri.
4. Kelas Sosial dan Pernikahan
Hubungan Mi-Ri dan Tae-Joo menghadapi hambatan karena perbedaan status sosial. Tae-Joo berasal dari keluarga kaya, sementara Mi-Ri adalah anak dari ibu tunggal. Konflik ini menggambarkan betapa kuatnya pengaruh kelas dalam pernikahan di Korea.
Struktur Naratif: Episodik dan Emosional
Dengan 108 episode, Mother of Mine memiliki ruang naratif yang luas. Setiap episode membangun konflik dan emosi secara bertahap. Penonton diajak menyelami kehidupan sehari-hari karakter, dari pertengkaran kecil hingga rahasia besar yang mengubah segalanya.
Beberapa momen penting dalam alur cerita:
- Mi-Ri mengetahui bahwa ibunya bukan ibu kandungnya.
- Mi-Hye menghadapi mantan pacar yang obsesif.
- Mi-Sun hampir bercerai karena tekanan mertua.
- Park Sun-Ja jatuh sakit karena kelelahan dan stres.
Setiap konflik disajikan dengan nuansa yang realistis dan menyentuh, membuat penonton merasa dekat dengan karakter.
Penerimaan dan Dampak
Mother of Mine mendapat rating yang stabil dan positif sepanjang penayangannya. Penonton memuji akting Kim Hae-Sook dan Kim So-Yeon, serta kedalaman cerita yang menyentuh isu-isu nyata.
Drama ini juga menjadi bahan diskusi tentang peran ibu, tekanan sosial terhadap perempuan, dan pentingnya komunikasi dalam keluarga. Banyak penonton merasa terhubung secara emosional, terutama mereka yang dibesarkan oleh ibu tunggal atau mengalami konflik serupa.
Kesimpulan: Drama yang Menghormati Perempuan
Mother of Mine bukan sekadar drama keluarga. Ia adalah penghormatan terhadap perempuan—ibu, anak, pekerja, dan pencari makna hidup. Dengan narasi yang kuat, karakter yang hidup, dan tema yang relevan, drama ini layak menjadi salah satu karya terbaik dalam genre melodrama Korea.
Bagi kamu yang mencari tontonan yang menyentuh, reflektif, dan penuh makna, Mother of Mine adalah pilihan yang tepat. Ia mengajarkan bahwa di balik setiap perempuan, ada cerita yang layak didengar dan dihargai.